Pages

Minggu, 20 Desember 2009

Ajajil

Ajajil adalah nama seorang malaikat yang diturunkan dari surga karena memiliki sifat sombong, menolak perintah Tuhan. Ia kemudian menjadi nenek moyang para dewa dan jin.



Sesungguhnya Ajajil merupakan malaikat yang paling taat dan paling baik amal ibadahnya. Ia bahkan dianggap sebagai pemimpin para malaikat dan bendaharawan surga. Apa pun doa yang ia panjatkan pasti dikabulkan oleh Tuhan.



Ketika Tuhan memilih Adam sebagai khalifah di bumi, Ajajil dan para malaikat yang lain menentang karena kaum manusia senantiasa berbuat kerusakan. Tuhan pun mengajari Adam berbagai macam ilmu sehingga memiliki kepandaian di atas rata-rata para malaikat.



Melihat kepandaian Adam, para malaikat pun serentak bersujud ketika Tuhan memerintahkan mereka. Namun, hanya Ajajil seorang yang menolak perintah tersebut. Menurutnya, yang berhak disembah hanyalah Tuhan belaka, sedangkan Adam hanya seorang makhluk sama seperti dirinya. Meskipun mengajukan berbagai alasan, penolakan atas perintah tersebut membuat Ajajil diusir dari surga. Sejak saat itu, Ajajil memperoleh julukan Iblis atau Sang Pembangkang.



Untuk membuktikan ucapannya bahwa Adam tidak lebih hebat darinya, Ajajil berhasil menyusup ke dalam surga dengan menyamar sebagai seekor ular. Ia berhasil menghasut Adam dan istrinya – yang bernama Kawa – untuk memakan buah dari pohon larangan.



Perbuatan Adam dan Kawa membuat mereka mengalami hal serupa dengan Ajajil, yaitu dikeluarkan dari Taman Surga. Adam kemudian mendirikan sebuah kerajaan bernama Kusniyamalebari yang terletak di Tanah Arab. Di negeri itu Adam dan Kawa melahirkan banyak putra dan putri, yang salah satunya bernama Sayid Sis.



Pada suatu hari Ajajil mendengar ramalan bahwa Sis putra Adam akan menurunkan tokoh-tokoh bersar yang akan menjadi pemimpin dunia. Ia pun menculik Dewi Mulat istri Sis, dan menggantikannya dengan putrinya – bernama Dlajah - yang sudah diserupakan wajahnya. Setelah Dlajah mengandung anak Sis, Ajajil pun mengambilnya dan mengembalikan Mulat yang asli.



Mulat kemudian melahirkan dua orang putra, yang satu berwujud bayi normal dan yang satu berwujud cahaya. Sementara itu Dlajah melahirkan bayi berwujud ragangan saja, berupa darah yang bercahaya. Ajajil membawa cucunya itu ke rumah Sis di Kusniyamalebari untuk dipersatukan dengan putra Mulat yang berwujud cahaya. Dari penggabungan tersebut terciptalah bayi laki-laki yang tubuhnya bersinar, namun tidak dapat diraba. Oleh Nabi Adam, bayi aneh tersebut diberi nama Anwar (kakaknya yang lahir normal diberi nama Anwas).



Anwar tumbuh menjadi seorang pemuda yang gemar bertapa. Ajajil diam-diam sering melindunginya. Ia pernah menyamar sebagai pertapa tua untuk mengajari berbagai macam ilmu kesaktian sewaktu cucunya itu berada di Hutan Ambalah.



Beberapa tahun kemudian, Anwar memiliki keinginan untuk bisa hidup abadi setelah melihat kakeknya – Nabi Adam – meninggal dunia. Ia pun meninggalkan Kusniyamalebari untuk bertapa meraih cita-citanya. di tengah jalan, Ajajil menjemputnya dan membawanya pergi ke Tanah Lulmat (atau disebut juga Tanah Awinda yang terletak di Kutub Utara). Dengan bantuan Ajajil, Anwar berhasil mendapatkan anugerah Tuhan berupa air keabadian Tirtamarta Kamandanu.



Ratusan tahun kemudian, Ajajil membantu Anwar sewaktu cucunya itu ingin melihat surga dan neraka. Ia menemuinya di puncak gunung yang menjadi sumber mata air Sungai Nil. Di sana ia menyamar sebagai pertapa tua yang menyampaikan anugerah Tuhan berupa cincin permata Retnadumilah. Dengan memasuki permata itu, Anwar bisa menyaksikan gambaran surga dan neraka.



Anwar cucu Ajajil kelak akan menjadi dewa yang pertama, bergelar Sanghyang Nurcahya.

Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 DADIDUNIA. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan